Beranda, Islami, Quotes, Syair, Doa,

Rabu, 24 Juni 2015

Sosok di Depan Cermin itu...

Sore ini, di depan cermin....
Ku pandangi dua sosok yang sangat dekat,  dua sosok yang menjelma menjadi satu. Seorang sahabat terbaik sekaligus seorang musuh yang paling berbahaya. 
Ya,, Diriku...
Aku terkagum akan kebaikan sahabatku, yang setiap saat mampu menasihatiku, memberikan energi-energi positif. 
Dan, sebagai motivator pribadiku...
Sungguh... Aku mengagumimu.
Sama halnya dengan sahabatku, musuhku pun juga begitu... Ia juga mengagumkan. Semangat pantang menyerahnya pantas diacungi jempol. Meskipun semangat itu untuk sesuatu yang tidak baik, untuk mematahkanku...
Aku kagum,,, tetapi tidak untuk mengikuti apa yang ia mau, karena aku telah berjanji pada sahabatku. 
Ya,,, di depan cermin ini...
Aku berjanji,,, Tidak akan menuruti musuh terbesarku,
Meski sampai berdarah-darah sekalipun...

Rabu, 01 April 2015

Sepotong cheesecake



Ku awali bulan April 2015 yang penuh berkah ini dengan sarapan sepotong cheesecake. Alhamdulillah, dengan kerendahan hati aku mengucap syukur atas rizki ini. Terlintas dalam benakku bahwa di luar sana banyak sekali yang kelaparan. Jangankan cheesecake, bahkan untuk makan sesuap nasi saja mereka butuh perjuangan yang sangat keras. Seolah membuatku semakin tenggelam dalam rasa syukur ini.

Matahari mulai terlihat sempurna di ufuk timur. Aku segera memakan sepotong cheesecake yang aku pandangi sejak tadi. Terlalu disayangkan memang, jika cheesecake ini harus ku makan. Bentuknya terlalu indah.

Cake keju dengan di balut saus blueberry.. hmmm yummy... Siapa sih yang tega merusak cheesecake yang indah ini ?

Di balik bentuknya yang indah, ternyata cheesecake juga banyak memberi pelajaran bagi kita.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin(95):4)
  
Seperti halnya dengan cheesecake, manusia diciptakan dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Dalam kehidupannya selalu dijadikan pusat perhatian karena akal dan pikiran yang sangat luar biasa. Tetapi jangan salah... di setiap perjalanannya, tidak selamanya semua hal berjalan dengan mulus. Kadang ada yang halus dan kasar seperti teksture dari cheesecake ini. Namun percayalah, perpaduan dari halus dan kasar tersebut membuat rasa cheesecake menjadi lebih enak. 
Sama halnya dengan manusia, kekurangan dan kelebihan, jalan mulus maupun terjal akan membuat manusia menjadi lebih hebat. Tetapi tentu saja dengan tetap mensyukuri semuanya. Tidak mencela kekurangan maupun rintangan yang tengah di hadapi.
Dan satu hal lagi pelajaran yang dapat kita ambil dari sepotong cheesecake. Bahwa seindah dan seenak apapun bentuk dan rasanya, tetap saja cheesecake tidak akan bertahan lama. Begitu juga dengan manusia, Seindah apapun kehidupannya, wajah cantik, rumah mewah, jabatan tinggi, dan sebagainya, pada akhirnya akan tetap Binasa. Semua keindahan ini hanyalah bersifat sementara. 

Jadi, tidak ada yang patut kita sombongkan di dunia ini. Yang perlu kita lakukan adalah menyukuri setiap kehidupan kita, apapun yang Allah karuniakan kepada kita dan terus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak.
Semoga kita semua senantiasa menjadi hamba yang selalu istiqamah untuk menggapai Ridha-Nya. Amin






Senin, 30 Maret 2015

Ibu...

Ibu...
Tetaplah jadi penguat dalam setiap langkahku
Pengukir senyum di bibirku
Pemberi ketenangan di setiap gundahku
Pelipur laraku

Ibu...
Tetaplah menjadi malaikatku
Pengingat saat khilafku
Memberi kesejukan di setiap hari-hari ku
dan
Penerang dalam gelapku

Dekapan, pelukan dan belaianmu adalah penghangat badan ini Ibu...

Oh Ibu...
Kini aku telah dewasa
Gadis lemah yang selalu membutuhkan tangan lembutmu,
Kini telah menjadi wanita tangguh, Ibu...

Ibu...
Kelak,
Izinkanlah aku membalas mendekapmuIbu...
Menemanimu di sisa umurmu
Membuatmu tersenyum seperti saat Kau membuatku tersenyum dahulu...

Kelak, di masa tuamu...
Izinkalah aku membimbingmu Ibu,
Menjadi pengingatmu akan Ayat-ayat Allah.

Dalam setiap doaku, selalu ku sebut nama mu...
Ibu...

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.  

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Sabtu, 21 Maret 2015

Abul Atahiyah berkata : 
"Berapa kali sesuatu yang kau benci datang mengunjungimu, yang Allah turunkan namun kau tidak menyukainya ? Berapa kali kita takut pada kematian, namun ternyata kematian itu tak kunjung tiba ? "
"Berapa kali kita mengira bahwa apa yang datang kepada kita adalah sebuah ketentuan dan akhir segalanya, namun ternyata itu justru semangat baru, kekuatan dan survive ?"
"Berapa kali kita merasa bahwa jalan yang kita lalui menyepit kita, tali yang kita pegang putus, dan bentangan cakrawala yang ada di depan mata kita tiba-tiba menjadi gelap pekat, namun ternyata adalah kemenangan, pertolongan, kebaikan, dan kabar baik ?" 
Allhamdu lillahilladzii'aafaanii mimmaab talaaka bihi wafadh-dhalanii'alaa katsiirim mimman khalaqa tafdhiilaa