Beranda, Islami, Quotes, Syair, Doa,

Senin, 30 Maret 2015

Ibu...

Ibu...
Tetaplah jadi penguat dalam setiap langkahku
Pengukir senyum di bibirku
Pemberi ketenangan di setiap gundahku
Pelipur laraku

Ibu...
Tetaplah menjadi malaikatku
Pengingat saat khilafku
Memberi kesejukan di setiap hari-hari ku
dan
Penerang dalam gelapku

Dekapan, pelukan dan belaianmu adalah penghangat badan ini Ibu...

Oh Ibu...
Kini aku telah dewasa
Gadis lemah yang selalu membutuhkan tangan lembutmu,
Kini telah menjadi wanita tangguh, Ibu...

Ibu...
Kelak,
Izinkanlah aku membalas mendekapmuIbu...
Menemanimu di sisa umurmu
Membuatmu tersenyum seperti saat Kau membuatku tersenyum dahulu...

Kelak, di masa tuamu...
Izinkalah aku membimbingmu Ibu,
Menjadi pengingatmu akan Ayat-ayat Allah.

Dalam setiap doaku, selalu ku sebut nama mu...
Ibu...

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.  

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Sabtu, 21 Maret 2015

Abul Atahiyah berkata : 
"Berapa kali sesuatu yang kau benci datang mengunjungimu, yang Allah turunkan namun kau tidak menyukainya ? Berapa kali kita takut pada kematian, namun ternyata kematian itu tak kunjung tiba ? "
"Berapa kali kita mengira bahwa apa yang datang kepada kita adalah sebuah ketentuan dan akhir segalanya, namun ternyata itu justru semangat baru, kekuatan dan survive ?"
"Berapa kali kita merasa bahwa jalan yang kita lalui menyepit kita, tali yang kita pegang putus, dan bentangan cakrawala yang ada di depan mata kita tiba-tiba menjadi gelap pekat, namun ternyata adalah kemenangan, pertolongan, kebaikan, dan kabar baik ?" 
Allhamdu lillahilladzii'aafaanii mimmaab talaaka bihi wafadh-dhalanii'alaa katsiirim mimman khalaqa tafdhiilaa