Ibu...
Tetaplah jadi penguat dalam setiap langkahku
Pengukir senyum di bibirku
Pemberi ketenangan di setiap gundahku
Pelipur laraku
Ibu...
Tetaplah menjadi malaikatku
Pengingat saat khilafku
Memberi kesejukan di setiap hari-hari ku
dan
Penerang dalam gelapku
Dekapan, pelukan dan belaianmu adalah penghangat badan ini Ibu...
Oh Ibu...
Kini aku telah dewasa
Gadis lemah yang selalu membutuhkan tangan lembutmu,
Kini telah menjadi wanita tangguh, Ibu...
Ibu...
Kelak,
Izinkanlah aku membalas mendekapmuIbu...
Menemanimu di sisa umurmu
Membuatmu tersenyum seperti saat Kau membuatku tersenyum dahulu...
Kelak, di masa tuamu...
Izinkalah aku membimbingmu Ibu,
Menjadi pengingatmu akan Ayat-ayat Allah.
Dalam setiap doaku, selalu ku sebut nama mu...
Ibu...
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa
kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat
besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah
hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa
menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa
hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan
merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan
itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Senin, 30 Maret 2015
Sabtu, 21 Maret 2015
Abul Atahiyah berkata :
"Berapa kali sesuatu yang kau benci datang mengunjungimu, yang Allah turunkan namun kau tidak menyukainya ? Berapa kali kita takut pada kematian, namun ternyata kematian itu tak kunjung tiba ? "
"Berapa kali kita mengira bahwa apa yang datang kepada kita adalah sebuah ketentuan dan akhir segalanya, namun ternyata itu justru semangat baru, kekuatan dan survive ?"
"Berapa kali kita merasa bahwa jalan yang kita lalui menyepit kita, tali yang kita pegang putus, dan bentangan cakrawala yang ada di depan mata kita tiba-tiba menjadi gelap pekat, namun ternyata adalah kemenangan, pertolongan, kebaikan, dan kabar baik ?"
Allhamdu lillahilladzii'aafaanii mimmaab talaaka bihi wafadh-dhalanii'alaa katsiirim mimman khalaqa tafdhiilaa
Langganan:
Postingan (Atom)